Monday 16 January 2017

Berimajinasi

Berimajinasi mengelola mimpi....

Kalau Anda seorang penulis, Anda pasti merasakan, bahwa ada saatnya merasakan ada ide yang menggebu-gebu, lalu Anda tunda tulis, dan hilang!
Anda akan merasa bahwa ide bagaikan air, mengalir deras. Dan akan hilang begitu saja saat Anda mengabaikannya.
Tapi imajinasi/ daya khayal akan tetap melekat untuk dijadikan bahan tulisan. Imajinasi nurut saya sangat liar. Semua bisa kita jadikan bahan khayalan. Kita bebas berkhayal apa saja untuk kita terjemahkan dalam bentuk tulisan.
Masalahnya, ide adalah awal dari bagaimana kita menterjemahkan imajinasi itu dalam bentuk tulisan. Ide menyangkut teknik, menyangkut seberapa nendang tulisan Anda dibaca pembaca. Jadi walau daya khayal Anda sangat liar, hanya akan mentok dalam otak Anda ketika Anda tak mampu mengelola dalam bentuk tulisan. 
IMAJINASI yang hanya tersimpan dalam otak gini yang bahaya. Imajinasi yang kayak gini yang membuat Anda seolah terbawa didunia dimana imajinasi itu ada. 
Contohnya Anda yang mimpi pengin jadi Presiden, tapi kemampuan politik dan organisasi gak ada, maka akan mentok di mimpi. Kalau udah gitu, tuangkan mimpi Anda dalam bentuk tulisan yang membangun. Maka imajinasi Anda tak akan percuma. 
Jangan mimpi jadi Presiden, sepi dukungan, geser pengin jadi Gubernur sebelahnya. Lalu untuk menang pun kecil, putus asa, akhirnya hasut kesana kemari, gembar-gembor di  dengan bahasa kotor dan tak pantas, sang pendukung kepala negara tak terima, dilaporkan lah ke polisi. Mampuslah dia...

Sekali lagi, kelolalah imajinasi Anda. Karena imajinasi lebih berarti dari sekedar ilmu pasti. 
Tapi imajinasi yang tak terkendali akan membuat kita di balik jeruji besi....

No comments:

Post a Comment